Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau-pulau dan tempat-tempat yang indah. Tak hanya tempat yang indah dengan alamnya Indonesia juga memiliki tempat yang mempunyai nilai-nilai yang bersejarah menjadi salah satu agenda yang perlu dicoba. Ada banyak tempat-tempat maupun bangunan bersejarah Indonesia. Berikut bangun atau tempat yang bersejarah yang wajib dikunjungi di Indonesia.
Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah tempat sebuah candi Buddha yang terletak di wilayah Megelang, Jawa Tengah. UNESCo menepatkan Candi Borobudur sebagai Wirasan Budaya Dunia pada 1991. Candi Borobudur memiliki ukuran panjang 121.66 meter, lebar 121.38 meter dan tinggi 35.40 meter. Bangunan Candi ini sangat penting bagi perkembangan agama Buddha di Indonesia. Beberapa ahli sejaraha meyakini bahwa Candi Borobudur didirikan pada tahun 750-842 Masehi, yaitu pada masa pemerintahan Destinasi Syailendra. Candi Borobudur juga pernah menjadi tempat pemnrontakan melarikan diri, angker, dan meminta berkah. Pada masa Sunan Pakubuwono I bertakhta di Kartasura, muncul pemberontokan yang dipimpin Ki Mas Dana di Daerah Enta-Enta. Candi Borobudur mempunyai stup-stup dalam bentuk 3 dimensi yang terdapat pada pagar langkan bagian atas, stup pada teras bundar serta stup pusat. Selain itu terdapat stup pasa relief, stupika serta stupa pada tablet tanah liat. Stupa- stupa di atas padar langka secara visual terkesan sama, perbedaannya terletak pada ukuran diameter dan tinggi sehingga stupa-stupa tersebut kelihatan tambun atau lebih kecil. Stupa-stupa ini secara otomatis berfungsi sebagai puncak bangunan. Selain itu penulisan beransumsi bahwa stupa-stupa tersebut memiliki makna simbolis untuk mensucikan bangunan tersebut sebagai simbolis suci umat Buddah, serta untuk mensucikan para pengunjung dari segala mala kotoran yang melekat.
Tambangan Batubara Omilin Sawahluto
Tambang Batubara Omilin Sawahluto sebagai Warisan Budaya Dunia pada 2019. Terletak di Sumatera Barat merupakan tambang batu bara pertama Indonesia sekaligus situs tambang batu bara tertua di Asia Tenggara. Keberadaan tambang batu bara Ombilin ditemukan pertama kali oleh seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda, Willem Hendrik De Greve pada tahun 1867. Penemuan ini kemudian dituangkan dalam sebuah laporan ke Batavia berjudul Het Ombliin-koleveld in de Padangsche Bovenlande en het transporstelsel op Sematra Westkus yang disusun pada tahun 1871. Sejak itu tembaga batu bara Ombilin Sawahlunto memulai dieksplorasi diiringi dengan pembangunan infrastruktur pada sekitar tahun 1883 sehingga 1894.
Sumbu Filosofi Yogyakarta
Sumbu filosofi Yogyakarta adalah konsep tata ruang yang dicetuskan pertama kali oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada abad ke-18. Konsep tata ruang ini berdasarkan konsep tata ruang Jawa dan berbentuk struktur jalan lurus yang membentang antara Panggung Krapyak di sebelah utara. Kawasan ini di sekelilingnya yang penuh simbolisme filosofi merupakan perwujudan beberapa falsafah Jawa. Falsafah Jawa tentang keberadaan manusia yang meliputi duar hidup manusia, Sangkan Paraning Dumadi. Falsafah Jawa ini mengartikan tentang kehidupan harmonis antara manusia dan antara manusia dengan alam, Hamemayu Hayuning Bawana. Selain itu ada juga simbol falsafah Jawa tentang hubungan antara manusia dan Sang Pencipta serta antara pemimpin dan rakyat, Menunggaling kawula Gusti, serta dunia mikrokosmik dan makrokosmik. UNESCO menetapkan Suba Filosofi Yogyakarta atau The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmark sebagai warisan Budaya Dunia pada 2023.
Istana Maimun
Istana Maimun merupakan istana peninggalan kerajaan Deli yang disimpan Sulta AlRasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1973. Lokasi Istana maimun terletak di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Arsiteknya adalah TH Van Erp yang bekerja juga sebagai Konijnlik Nederlands Indische Leger atau tentara Kerajaan Hindia Belanda.